FAJAR, JAKARTA — Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan tren positif. Hal ini terungkap dalam hasil survei terbaru yang dirilis oleh Media Survei Nasional (Median), Senin (30/6/2025).
Survei tersebut mencatat bahwa 65,2 persen responden merasa puas terhadap kinerja awal pemerintahan Prabowo-Gibran, sementara 31 persen menyatakan ketidakpuasan. Sisanya tidak memberikan jawaban atau memilih tidak tahu.
“Secara umum, tren persepsi publik terhadap kinerja awal pemerintahan berada pada titik optimisme,” ujar Rico Marbun, Direktur Eksekutif Median, dalam konferensi pers daring.
Dalam pemaparan survei, Rico Marbun menyebutkan lima indikator utama yang menjadi dasar persepsi positif masyarakat:
- Pengungkapan Kasus Korupsi (12,6%)
Publik menilai pemerintahan Prabowo mulai menunjukkan ketegasan dalam penindakan korupsi, dengan sejumlah kasus besar berhasil diungkap di awal masa jabatan. - Kerja Nyata Mulai Terlihat (7,7%)
Sejumlah responden merasakan implementasi program-program konkret, khususnya yang berdampak langsung pada sektor pelayanan publik dan ekonomi rakyat. - Janji Kampanye yang Dijalankan (7,2%)
Pemerintahan dinilai konsisten dengan komitmen politiknya, termasuk pada program-program yang telah dikampanyekan saat pemilu. - Respons Cepat terhadap Isu Publik (5,1%)
Salah satu contoh yang paling diingat adalah respon cepat Prabowo terhadap polemik pengenaan PPN pada gas LPG 3 kg. Publik mengapresiasi pendekatan yang dianggap “cepat, tegas, dan berpihak”. - Program Makan Siang Bergizi (5,0%)
Kebijakan pemberian makan siang bergizi di sekolah-sekolah dinilai sebagai langkah konkret pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan memperbaiki kualitas pendidikan dasar.
“Kelima poin ini membentuk persepsi bahwa pemerintah aktif menjalankan peran, bukan hanya simbolik,” kata Rico.
Median menyebut bahwa tingginya tingkat kepuasan ini juga sekaligus menjadi indikator ekspektasi tinggi masyarakat terhadap program-program strategis yang akan dilanjutkan di sisa masa pemerintahan.
“Ini bukan sekadar apresiasi, tapi juga sinyal publik bahwa pemerintahan harus konsisten, terutama dalam menjaga momentum,” tambah Rico.
Metodologi Survei
Survei dilakukan pada pertengahan Juni 2025, dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, dengan margin of error ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. (*)