Dalam unggahan mereka pada Sabtu (28/6), disebutkan bahwa Merince tidak lagi melanjutkan kompetisi karena diduga menunjukkan indikasi sikap pro-Israel, yang dinilai bertentangan dengan sensitivitas sosial dan geopolitik saat ini.
Posisi finalis Papua Pegunungan kini digantikan oleh Karmen Anastasya, yang langsung mengikuti masa karantina menggantikan Merince.
Respons Publik
Peristiwa ini memicu pro dan kontra di media sosial. Banyak warganet yang menyatakan kecewa atas sikap Merince, sementara sebagian lain menilai keputusan penyelenggara terlalu cepat dan menghakimi ekspresi spiritual seseorang tanpa melihat konteks.
Situasi menjadi semakin sensitif karena berlangsung di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah. Masyarakat Indonesia, yang sebagian besar menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina, memandang aksi Merince sebagai bentuk yang tidak peka terhadap konteks kemanusiaan global. (*)