FAJAR, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 akan berjalan aman dan bersih. Pernyataan ini disampaikannya menyusul penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi pengelolaan kuota haji pada tahun 2024.
Saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (28/6), Nasaruddin menyatakan bahwa ia tidak mengetahui ihwal penyimpangan yang dilaporkan terjadi pada masa sebelumnya, namun ia menjamin transparansi dan integritas proses haji tahun ini.
“Yang penting 2025 insyaallah kami jamin, insyaallah enggak ada. (Kalau) 2024 saya enggak tahu,” ujar Nasaruddin.
KPK telah mengonfirmasi sedang melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan kuota haji yang terjadi pada tahun 2024 saat Kementerian Agama masih dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas.
“Benar, perkara kuota haji sedang diusut,” ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, Kamis (19/6).
Selama tahun 2024, KPK menerima sedikitnya lima laporan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa, aktivis, dan jaringan perempuan. Dugaan yang disoroti meliputi pengalihan kuota secara sepihak, serta penyalahgunaan wewenang dalam pengelolaan jemaah.
Fokus Layanan
Alih-alih menambah kuota haji, Menag Nasaruddin menekankan pentingnya penguatan layanan dan peningkatan jumlah petugas pendamping agar kualitas pelayanan jemaah tetap terjaga.
“Saya memang tidak selalu berambisi untuk menambah kuota haji karena ini berpeluang terjadinya penyimpangan,” tegasnya.