English English Indonesian Indonesian
oleh

Senyawa Peria Dapat Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

FAJAR, MAKASSAR — Rasanya yang pahit memang tidak akrab di lidah. Tak heran jika tidak banyak orang yang suka mengonsumsi sayur ini. Padahal, peria punya berbagai manfaat bagi kesehatan.

Peria (momordica charantia) atau dikenal juga sebagai labu pahit berasal dari negara bagian Kerala, India Selatan. Sayuran yang masih satu kerabat dengan mentimun dan zucchini ini sudah sering digunakan untuk mengobati banyak masalah kesehatan.

Kandungan aktif peria berpotensi antikanker seperti Momordisin dan Charantin merupakan senyawa utama dalam peria yang terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker melalui mekanisme apoptosis (kematian sel terprogram).

Hal tersebut dibeberkan Dosen Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar, Dr.Sisilia Teresia Rosmala Dewi, M.Kes.,Apt. Ia menjelaskan sayur peria bukan pengganti pengobatan kanker, tetapi berpotensi sebagai agen preventif atau pendamping terapi yang dapat dikonsultasikan dengan ahli gizi sebelum konsumsi rutin.

Kandungan Polipeptida-P yang terdapat pada peria, merupakan senyawa mirip insulin yang membantu regulasi gula darah (penting karena hiperglikemia terkait risiko kanker) dan Antioksidan (Flavonoid, Fenolik) yang dapat menetralkan radikal bebas pemicu kerusakan DNA.

“Kandungan serat dalam buah peria ternyata memiliki manfaat untuk menurunkan risiko penyakit kanker. karena kandungannya tergolong tinggi, sehingga mengonsumsi buah kaya serat ini dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, kandungan mineral seng dalam buah pare ternyata juga memiliki manfaat untuk mencegah efek samping setelah menjalani pengobatan kanker. Pasalnya, seng dalam buah pare diduga dapat mencegah hilangnya kepekaan indera perasa setelah terapi radiasi untuk pengobatan kanker.

News Feed