English English Indonesian Indonesian
oleh

Sat Set JNE Wujudkan Asa Produk dari Pulau Kecil Menjelajah Dunia

FAJAR, MAKASSAR — Angin laut masih setia menyapa pagi di Pulau Kodingareng, pulau kecil di pesisir Makassar yang dikenal dengan debur ombak dan keramahan warganya.

Pulau Kodingareng masih termasuk wilayah Kota Makassar. Untuk ke pulau itu, diperlukan waktu tempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal motor dari daratan.

Di salah satu rumah sederhana di pulau itu, aroma abon ikan menyusup dari dapur milik Ummi Tati, seorang ibu yang kini tak hanya memasak untuk keluarga, tapi juga untuk pelanggan dari berbagai kota.

Abon Ummi Tati, nama produk abon ikan cakalang itu. Di balik merk Abon Ummi Tati, ada tangan dingin sang anak, Faizal Wahab.

“Awalnya saya cuma bantu-bantu ibu di dapur. Tapi lama-lama saya pikir, kenapa tidak dijadikan peluang usaha,” ucap Faizal, Rabu, 25 Juni 2025.

Inspirasi datang karena abon ikan cakalang merupakan salah satu kuliner khas kampung halaman Faizal. Ikan segar adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Kodingareng. Setiap hari, hasil tangkapan nelayan mampir ke rumah-rumah sebelum matahari tergelincir.

“Ikan yang dipakai selalu segar, karena langsung dari nelayan. Jadi rasa dan kualitasnya bisa kami jaga,” jelas Faizal.

Produk abon ikan cakalang, Abon Ummi Tati asal Pulau Kodingareng, kini melesat bersama JNE.

Dengan harga hanya Rp10 ribu per bungkus 50 gram, Abon Ummi Tati perlahan mulai mencuri hati. Tapi jalan Faizal merengkuh kesuksesan, bukan tanpa rintangan. Ia sempat terpaku di titik paling sulit dalam usaha kecil, yakni soal penjualan.

“Saya ini pemain baru di dunia usaha. Jadi bingung harus mulai dari mana. Awalnya saya tawarkan ke teman-teman dahulu,” ujarnya.

News Feed