“Kami berharap alumni SM-3T yang berada di Kabupaten Maros terus berkarya dan menjadi inspirasi,” ungkapnya.
Rangkaian acara berlangsung meriah namun khidmat. Dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Senandung MSI, lalu dilanjutkan dengan penampilan puisi dan Tari 4 Etnis oleh siswa-siswi SDN 20 Panjallingan.
Sebagai puncak peringatan, dilakukan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun. Potongan pertama kue ulang tahun diberikan kepada alumni SM-3T, Andi Armita, sebagai simbol penghargaan atas kontribusi nyata. Sementara potongan pertama tumpeng diberikan kepada siswa pembawa acara, melambangkan harapan dan doa untuk lahirnya generasi emas Indonesia di masa mendatang.
Dalam momen ini, Dr. Akhiruddin juga menyerukan pentingnya menjaga kesolidan alumni untuk terus memproyeksikan kerja-kerja pengabdian yang adil dan berkualitas, khususnya di wilayah 6 Provinsi Papua Raya, termasuk Papua Tengah. “Semoga segala niat luhur kita dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Sebagai bentuk nyata kepedulian, alumni SM-3T juga menyerahkan donasi berupa tas sekolah, hasil urunan dari para alumni yang tersebar di berbagai daerah.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi peringatan usia, melainkan ruang refleksi, apresiasi, dan silaturahmi untuk terus menjaga nyala semangat pendidikan dan pengabdian.
Dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, perayaan satu dekade MSI menjadi bukti bahwa pengabdian tanpa batas bukan sekadar slogan, melainkan prinsip hidup yang terus menyala di dada para alumni SM-3T. (sae)