English English Indonesian Indonesian
oleh

Tangis Warga Perumahan Aerohome Pecah saat Curhat ke DPRD Makassar

FAJAR, MAKASSAR — Hari itu, Gedung DPRD Kota Makassar menjadi saksi kepiluan puluhan warga yang datang membawa harapan. Warga Perumahan Aerohome Estate satu per satu mengisahkan perjuangan mereka.

Bukan sekadar soal rumah, tapi tentang rasa aman, kepastian hukum, dan mimpi hidup yang kini diguncang kenyataan pahit.

Mereka datang dengan map di tangan dan beban di dada. Duduk berhadapan dengan anggota dewan, suara mereka bergetar.

Di antara mereka, Risqilah Erlangga Hendriansyah memulai kisahnya. Ia berbicara bukan untuk mengeluh, tetapi untuk bertahan. Berharap ada bantuan dari DPR.

Ia menjelaskan bagaimana rumah-rumah yang dibeli secara tunai oleh warga, namun belum mendapat sertifikat. Di mana sertifikat ternyata sudah digadaikan oleh pihak perumahan.

Ada pula warga yang membeli tunai, tetapi tidak memiliki unit. “Ada juga yang unitnya double klaim. Misalnya ada satu rumah dimiliki dua sampai tiga pemilik,” ungkapnya.

“Jujur dua minggu ini, saya tidur seperti di atas duri. Bangun pagi langsung buka grup warga, berharap ada kabar baik. Tapi setiap hari isinya kekhawatiran,” lanjutnya, pelan curhat di ruang rapat Komisi C, Kamis, 26 Juni.

Di balik semua ini adalah sosok Asraf, Direktur PT Aero Multi Karya, pengembang Aerohome Estate, yang kini sedang menjalani hukuman penjara karena kasus penipuan dan penggelapan. Namun luka yang ditinggalkannya masih terasa, dan korban masih mencari keadilan.

Tangis paling menyayat datang dari seorang ibu muda, Emi Kamila. Ia berdiri sembari sesekali menyeka air matanya. Suaranya lirih, namun tegas.

News Feed