Wisnu berharap melalui wadah ini petani terdaftar di Takalar mengoptimalkan alokasi yang ditambahkan Pemerintah, dalam upaya mendukung cita-cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
Ia pun menegaskan, serapan ini juga akan mempengaruhi alokasi yang akan disiapkan Pemerintah di tahun berikutnya.
“Kegiatan rembuk tani ini menjadi upaya Pupuk Indonesia bersama stakeholder untuk akselerasi penyerapan pupuk bersubsidi di lapangan. Kegiatan serupa akan kami selenggarakan di kabupaten/kota lainnya. Kami akan terus berkomitmen mendampingi petani Indonesia Timur menuju pertanian yang lebih mandiri, produktif, dan berkelanjutan,” tandas Wisnu.
Adapun dalam kegiatan ini, petani melakukan penebusan pupuk bersubsidi sebanyak 70,15 ton yang terdiri dari 28,98 ton Urea, 32,56 ton NPK Phonska, 8,39 ton Petroganik, dan 0,2 ton NPK Kakao.
Ini menunjukkan antusiasme petani terhadap program penebusan terpadu yang dilaksanakan bersama produsen, pemerintah daerah, dan distributor.
Wisnu menambahan, rembuk tani ini juga menjadi media bagi Pupuk Indonesia untuk menyosialisaikan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025 telah banyak melakukan perbaikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.
Ia pun berharap petani mengoptimalkan transformasi ini dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.
Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Takalar, Muhammad Firdaus Daeng Manye. Bupati menjelaskan kegiatan ini merupakan upaya nyata Pemerintah Daerah dalam mewujudkan swamandiri pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi yang tepat sasaran dan efisien.