“Kami ingin program ini menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.
Aliyah juga menyoroti peluncuran Whistle Blowing System (WBS) di tubuh PDAM Makassar sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas pelayanan.
Dikerjakan Pegawai Internal, Tanpa Dana Khusus
Plt Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menyebut program ini menjadi sejarah baru sejak berdirinya perusahaan. Ia menegaskan bahwa seluruh proses pemasangan dilakukan oleh pegawai internal PDAM tanpa menggunakan anggaran besar atau melibatkan kontraktor.
“Semua tenaga, waktu, dan keahlian berasal dari pegawai sendiri. Ini bukan sekadar proyek, tapi bentuk gotong royong sosial yang belum pernah ada sebelumnya,” jelasnya.
Hamzah juga mengapresiasi dukungan penuh dari pimpinan daerah serta keberanian untuk mewujudkan program yang sebelumnya hanya sebatas wacana.
Dukungan Penuh ke Wilayah Timur dan Utara
Selain kawasan Rappocini, pengembangan sambungan air juga akan dilanjutkan ke wilayah timur dan utara Kota Makassar. Wali Kota Munafri menyebut sambungan ke wilayah Pontiku segera terealisasi.
“Kami akan pastikan distribusi air bersih merata. Pemerintah tidak boleh membiarkan satu pun warganya kekurangan air bersih,” kata Munafri.
Dengan peluncuran ini, pasangan Munafri-Aliyah telah merealisasikan dua dari tujuh program strategis mereka, setelah sebelumnya meresmikan Makassar Creative Hub sebagai pusat pengembangan talenta kreatif lokal. (*)
