FAJAR, MAKASSAR– Makkasar Perform merupakan festival pertunjukan yang berfungsi sebagai wahana riset artistik lintas disiplin. Festival ini bertujuan untuk mengkaji dan memahami Makassar sebagai sebuah ide yang terus bergerak dan berdialog dalam dimensi spasial dan temporal. Salah satu pertunjukan yang bakal hadir di Makassar Perform, yaitu Ase dan Werre’ di Rumata Art Space (27/06/25).
Ase dalam bahasa Bugis berarti padi dan Werre’ berarti beras, dua kata ini sebagai proses penceritaan mengalami tubuh yang tak terpisahkan dari alam sehingga diyakini cara memuliakan manusia sama halnya dengan memuliakan alam itu sendiri.
Akhdan, sutradara pertunjukan Ase dan Werre’ menuturkan dirinya senang menghadirkan pertunjukan anak agar dapat dinikmati secara bersama.
“Ketika anak-anak bisa menikmati pertunjukan ini, maka pertunjukan ini dapat dinikmati secara bersama karena sifatnya yang inklusif. Tidak mudah menciptakan pertunjukan anak, butuh kolaborasi yang lebih untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada Aruna Ikatuo Indonesia, Makassar Perform, TK Dharma Wanita Unhas, Makgaligo, dan Rumata telah memberikan ruang untuk anak-anak hebat ini” pesan Akhdan, penggiat makgaligo.
Pertunjukan Ase dan Werre’ dikemas untuk anak-anak dalam merespon mitologi, pangan, dan narasi dibalik makanan. Ase dan Were’ bertujuan untuk menghadirkan pertunjukan yang imersif dan inklusif, dibangun melalui imajinatif anak-anak sebagai instrumen penting pertunjukan
Para aktor cilik; Alula, Yuko, Anggita, Hafizh, Qayyim, Kayla, Andi Alya, Sisi, Inara. Aktor Dewasa; Fira dan Yusuf. Pemain Kecapi, Beddu. Pemain Suling, Akhri. Visual Jockey, Raihan. (*)