English English Indonesian Indonesian
oleh

Agam Rinjani: “Pahlawan” dari TPA Antang yang Evakuasi Jasad Turis asal Brasil

FAJAR, MAKASSAR – Dalam senyap malam dan dinginnya jurang Rinjani, seorang pria memeluk tubuh pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang sudah tak bernyawa. Bukan karena takut, tapi demi menjaga jasad itu agar tak kembali tergelincir lebih jauh ke dasar jurang. Namanya Agam Rinjani, dan kini dunia mengenalnya sebagai “pahlawan dari Indonesia.”

Agam, yang memiliki nama lengkap Abdul Haris Agam, adalah putra asli Makassar kelahiran 22 Desember 1988. Masa kecilnya ditempa kerasnya hidup di TPA Antang, sebuah tempat pembuangan sampah di pinggiran kota Makassar. Dari memulung, ia beralih ke gunung – dan menemukan takdirnya di Sembalun, kaki Gunung Rinjani, tempat ia kini bermukim dan mengabdi sebagai pemandu sekaligus relawan penyelamat.

“Gunung bukan cuma tempat kerja bagi Agam, tapi rumah. Tempat ia menyerahkan tenaga, waktu, bahkan risiko nyawa,” ujar sang kakak, Naris, dikutip dari BicaraBaik.id.

Agam sudah lebih dari satu dekade menjadi bagian dari ekosistem Rinjani. Keahlian vertikal rescue membuatnya sering diminta turun langsung dalam evakuasi medan berat. Ia hafal medan, cuaca, dan amarah angin di gunung yang telah menjadi bagian dari dirinya itu.

Aksi Tanpa Komando
Saat kabar duka tentang pendaki Brasil yang terjatuh ke jurang sedalam 600 meter tersiar, Agam sedang berada di Jakarta. Tapi tanpa menunggu permintaan, ia segera terbang kembali ke Lombok. Misi penyelamatan, baginya, bukan soal panggilan tugas. Itu soal kemanusiaan.

“Kami harus bermalam di jurang. Kami pasang anchor agar tidak ikut tergelincir. Itu malam yang panjang, tapi saya sudah janji: saya hanya akan naik kalau Juliana juga naik bersama saya,” tulis Agam dalam unggahan Instagram-nya, @agam_rinjani.

News Feed