(5) Alasan kelima pentingnya pihak Indonesia terlibat dalam M&A GoTo – Grab adalah menghindari penyalahgunaan big data (data raksasa) dalam ekosistem ekonomi digital nasional. Hal yang paling krusial bagi kepentingan nasional adalah keamanan data.
Dimana, data raksasa merupakan essential facility (fasilitas esensial) yang harus dilindungi oleh pemerintah karena tidak hanya berdampak terhadap perekonomian nasional tetapi juga national security (keamanan nasional).
Berdasarkan kecenderungan di atas, pemerintah Indonesia perlu menyusun skema M&A yang dapat menggaransi agar pemerintah tetap dapat mengontrol ekosistem ekonomi digital nasional.
Hal ini yang dilakukan oleh pemerintah China dalam konteks pengaturan sistem keuangan, yaitu menghindari liberalisasi keungan secara penuh yang akan mengurangi kontrol pemerintah China terhadap sistem keuangannya sendiri.
Demikian juga dengan pemerintah AS yang mengindikasikan akan melarang M&A antara Nippon steel dengan US steel tanpa keterlibatan pemerintah AS. Pemerintah AS tetap ingin mengontrol pabrik bajanya yang sangat elementer bagi kemajuan sektor manufaktur AS.
Skema M&A GoTo – Grab perlu didisain agar melibatkan pihak Indonesia, khususnya pemerintah melalui Danantara untuk mengakuisisi mayoritas saham GoTo – Grab. Dimana, perusahaan hasil M&A adalah perusahaan monopoli dalam ekosistem digital nasional.
Akhirnya, terdapat pandangan bahwa keterlibatan pemerintah dalam M&A GoTo – Grab melalui Danantara akan senasib dengan investasi Telkomsel di GoTo. Pandangan ini tidak sesuai fakta mengingat pengalaman negara ASEAN lainnya dengan satu pemain dominan yang menguasai pasar memiliki pertumbuhan profit positif, yaitu dari 4 milyar dolar AS tahun 2022, 9 milyar dolar AS tahun 2023 dan 11 milyar dolar AS tahun 2024 (Temasek – Google, 2024).