Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemkot akan mulai menyusun strategi pengurangan sampah dari sumbernya, dengan mendorong pemilahan sampah rumah tangga.
“Sampah yang masuk ke TPA nantinya harus hanya residu akhir. Sisanya diproses sejak dari rumah. Ini target besar kita,” tegasnya.
Sebelumnya, antrean panjang truk pengangkut sampah terjadi di TPA Antang pada Selasa (24/6). Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Helmi Budiman, mengatakan antrean disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca, infrastruktur jalan yang rusak akibat hujan, serta kerusakan alat berat di area bongkar.
“Jalan becek karena hujan menyulitkan truk masuk. Ditambah lagi, beberapa alat berat mengalami kerusakan sehingga proses pembuangan melambat,” kata Helmi saat meninjau lokasi.
DLH Makassar juga mencatat bahwa mayoritas armada sampah saat ini sudah uzur, dengan masa pakai lebih dari 5–10 tahun. Oleh karena itu, koordinasi lintas dinas segera dilakukan untuk menyusun skema penjadwalan pengangkutan yang lebih efisien dan menghindari penumpukan.
“Kami akan koordinasikan dengan Dinas PU, Dishub, Satpol PP, dan seluruh elemen wilayah untuk menyusun solusi jangka pendek dan menengah,” pungkas Helmi.
Menutup kunjungannya, Munafri menegaskan bahwa penyelesaian persoalan sampah bukan hanya tugas pemerintah semata, melainkan tanggung jawab bersama.
“Ini tugas besar kita semua. Masyarakat juga harus terlibat aktif agar Makassar menjadi kota bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tutupnya. (*)
