FAJAR, SIDRAP– Tim dosen dari Departemen Sastra Indonesja Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat yang berlangsung selama dua hari, Minggu–Senin, 22–23 Juni 2025, di SMA Negeri 3 Sidenreng Rappang dan Puncak Bila.
Kegiatan ini mengusung tema “Model Welenrengnge: Penguatan Karakter MARITIM bagi Siswa SMA Negeri 3 Sidenreng Rappang” dan diikuti 24 siswa terpilih.
Sebelum kegiatan utama, tim pengabdian terlebih dahulu melakukan survei awal atau identifikasi lanjutan (pre-test) pada 21 Juni 2025, untuk mengetahui kebutuhan dan kondisi peserta.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidra, Faisal Sehuddin, mewakili Bupati Sidrap, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Sidenreng Rappang, Ketua Cabang PGRI Kecamatan Dua Pitue, serta para guru dan staf sekolah.
Wakil Kepala Sekolah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Unhas atas kerja sama dan perhatian yang diberikan kepada siswa.
Ia menekankan, kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi di lapangan, di mana banyak siswa terancam putus sekolah dan menikah di usia dini karena tekanan ekonomi dan kurangnya pembinaan karakter.

Ketua Tim Pengabdian, Prof AB Takko Bandung, menyatakan, kegiatan ini bertujuan membentuk karakter siswa melalui nilai-nilai luhur bangsa.
Ia menekankan pentingnya membangun kecerdasan sosial dalam diri siswa dengan menanamkan nilai-nilai Manusiawi, Arif, Religius, Inovatif, Tangguh, Integritas, dan Mandiri (MARITIM). “Ini sebagai bekal mereka menghadapi tantangan masa depan,” kata Guru Besar FIB Unhas ini.
Saat membuka kegiatan, Faisal Sehuddin juga berharap agar program ini menjadi solusi dalam menekan angka putus sekolah dan pernikahan dini di Sidrap. Ia menyoroti fenomena “4S” (Sekolah, Seks, Sosial, dan Sampah) yang masih menjadi persoalan di daerah tersebut, dan berharap penguatan karakter melalui pendidikan bisa menjadi jalan keluar.

Sebelum kegiatan dimulai, siswa peserta telah diberikan materi bacaan tentang nilai-nilai MARITIM yang harus dipahami dan diinternalisasi.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi “The Alena: Model Diri Setiap Orang”, Prof AB Takko Bandung Dilanjutkan dengan sesi “Model Welenrengnge: Penguatan Karakter MARITIM” yang disampaikan St Nursa’adah dan Andi Meirling AJ, dengan pendampingan dari beberapa mahasiswa fasilitator.
Kegiatan ini diselingi dengan sesi ice breaking interaktif untuk membangun semangat dan kekompakan peserta. Selain itu, siswa juga menjalankan ibadah salat wajib dan salat lail berjemaah, dilengkapi dengan kultum selepas salat subuh sebagai penguatan karakter religius.
Di hari kedua, peserta mengikuti berbagai aktivitas permainan edukatif (games) dan role playing yang bertujuan membangun karakter siswa menjadi pribadi yang tangguh, arif, mandiri, dan inovatif. Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pengalaman religius yang holistik, yang difasilitasi oleh mahasiswa Muh. Sunre, Ismail Basri, Naura Anggita, Shanti, dan Muh. Rizal.
Salah satu peserta menyatakan rasa syukur dan kebahagiaan telah mengikuti kegiatan yang memberikan pengalaman dan pembelajaran baru. Ia berharap nilai-nilai yang diperoleh dapat disebarluaskan ke teman-teman sebaya dan masyarakat luas.
Sementara itu, salah satu guru SMA Negeri 3 Sidenreng Rappang berharap kegiatan semacam ini bisa berkelanjutan. Ia mengungkapkan keprihatinan atas kondisi karakter siswa saat ini, dan menilai penguatan karakter seperti yang dilakukan Tim Unhas merupakan langkah penting dan sangat dibutuhkan. (*/)