English English Indonesian Indonesian
oleh

Warga Moncongloe Minta Pemerintah Siapkan Kontainer Sampah

Dengan adanya aksi ini, masyarakat diharapkan sadar untuk tidak membuang sampah sembarang tempat. Selama ini banyak warga yang buang sampah di pinggir Jalan Poros.

“Bukan hanya warga di Moncongloe Lappara, tapi warga yang lewat sebagian dari wilayah Gowa dan Antang yang berbatasan dengan desa kami di Moncongloe Lappara,” sebutnya.

Diakuinya selama ini sudah ada pelayanan pengambilan sampah. Baik yang dikelola oleh BUMdes maupun yang dikelola oleh pihak swasta dan membayar iuran per bulan sebesar Rp 25.000.

“Tapi masih ada yang enggan berlangganan dan inilah yang selama ini diduga membuang sampah sembarangan ditambah warga luar dari Moncongloe yang biasa sehari- hari lewat di Jalan Poros Moncongloe,” ungkapnya.

Dana Desa

Selama ini, kawasan Moncongle belum ada kontainer sampah yang standby. Warga yang tidak berlangganan pengangkut sampah BUMdes dan swasta, akhirnya memilih jalan kompas: membuang sampah di pinggir jalan.

Parahnya, sampah yang dibuang merupakan limbah rumah tangga. Kerap yang dibuang berisi pecah beling yang membahayakan lingkungan. Belum lagi aroma busuk mengganggu pengendara karena dibuang di pinggir jalan poros yang menjadi akses ke Maros, Gowa (Pattalassang), dan Makassar (Antang).

“Pemerintah desa selaku penanggung jawab sebaiknya menyiapkan truk sampah atau tempat pembuangan sampah sementara karena tidak semua warga berlangganan angkutan sampah,” saran Didit Hariyadi, warga salah satu perumahan di Moncongloe.

Pemdes sebenarnya bisa mengatasi hal ini, sembari menunggu Pemkab Maros mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan persampahan. Caranya, dengan memanfaatkan dana desa.

News Feed