English English Indonesian Indonesian
oleh

Siapa Sebenarnya Ancaman? Membongkar Kepalsuan Narasi Barat tentang Iran

Oleh: Herman Kajang*

Dunia hari ini makin menampakkan wajah aslinya: penuh hipokrisi, standar ganda, dan dominasi kekuasaan yang menekan kebenaran.

Di tengah kegaduhan geopolitik global, Iran terus menjadi sasaran propaganda, tekanan, dan agresi militer. Ini terjadi semata karena Iran memilih untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan membangun kemandirian di bidang sains dan teknologi, termasuk program nuklir.

Ironisnya, negara seperti Israel, yang secara nyata memiliki senjata nuklir dan tidak pernah tunduk pada aturan internasional, justru mendapat perlindungan dan pembelaan dari Barat, terutama Amerika Serikat.

Ketika Iran akhirnya menunjukkan bahwa ia bukan bangsa yang akan tunduk pada intimidasi, dunia mulai menyadari bahwa poros kekuasaan global tidak lagi berjalan searah.

Nuklir Damai

Iran telah lama menjelaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai: pengembangan energi alternatif, pengobatan, dan riset teknologi tinggi. Sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Iran terbuka pada inspeksi berkala oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Laporan-laporan resmi IAEA menyatakan bahwa tidak ada bukti kuat bahwa Iran menyimpang dari jalur damai menuju pengembangan senjata nuklir. Iran diaudit, diawasi, dipantau, dan mematuhi prosedur internasional.

Sementara itu, Israel tidak pernah menandatangani NPT, tidak mengizinkan audit fasilitas nuklirnya, dan dikenal luas sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki persenjataan nuklir aktif. Namun anehnya, tidak ada satu pun tindakan nyata atau tekanan internasional terhadap Israel atas fakta ini.

News Feed