English English Indonesian Indonesian
oleh

Segini Harga Minyak Dunia jika Iran Tutup Selat Hormuz

FAJAR, NEW YORK — Bank investasi terkemuka Goldman Sachs memperkirakan harga minyak mentah dunia dapat melonjak hingga US$110 per barel. Ini akan terjadi jika Iran menutup Selat Hormuz, jalur utama distribusi minyak global.

Dalam laporan riset terbaru yang dikutip Reuters, Minggu (22/6), Goldman Sachs menyatakan bahwa gangguan pada jalur vital ini dapat memicu gejolak pasokan energi. Terutama bagi negara-negara pengimpor minyak di Asia, Eropa, dan Amerika.

“Jika ekspor melalui Selat Hormuz terganggu, harga Brent diperkirakan bisa mencapai puncaknya di US$110 per barel,” demikian tulis laporan Goldman.

Selat Hormuz merupakan jalur strategis yang dilalui sekitar 52 persen ekspor minyak dunia, termasuk dari negara-negara besar produsen seperti Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Parlemen Iran telah menyetujui opsi untuk menutup selat tersebut menyusul serangan militer Amerika Serikat terhadap sejumlah fasilitas nuklir Iran baru-baru ini.

Goldman Sachs juga memberikan proyeksi tambahan dalam skenario berbeda. Jika ekspor minyak Iran turun sebesar 1,75 juta barel per hari (bpd) selama enam bulan, harga Brent diperkirakan naik ke kisaran US$90 per barel.

Namun, apabila gangguan pasokan tersebut terjadi dalam durasi lebih panjang, harga Brent kemungkinan akan turun dan stabil pada kisaran US$70 hingga US$80 per barel pada tahun 2026.

Meski demikian, Goldman menekankan bahwa potensi eskalasi akan dihadapi dengan intervensi kebijakan dari berbagai pihak untuk menekan dampaknya. “Kami percaya bahwa insentif ekonomi, terutama dari AS dan Tiongkok, akan mendorong upaya untuk mencegah gangguan besar dan berkepanjangan di Selat Hormuz,” tulis laporan itu.

News Feed