Dalam konteks ini, peran Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat krusial. Melalui berbagai program edukasi, Bank Indonesia berupaya meningkatkan literasi ekonomi masyarakat. Edukasi ini dilakukan dengan pendekatan menarik seperti kuis dan konten sosial media, kampanye “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”, sosialisasi ciri keaslian uang, hingga booth edukatif di berbagai acara. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan juga aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.
Namun, menciptakan masyarakat yang melek ekonomi dan adaptif tidak cukup hanya mengandalkan peran Bank Indonesia. Perlu adanya kolaborasi dengan masyarakat, khususnya mereka yang disebut sebagai Smart Citizen. Di sinilah semangat falsafah “Akbulo Sibatang”—yang bermakna persatuan dan gotong royong—sangat relevan. Kolaborasi antara Bank Indonesia dan Smart Citizen bisa menjadi motor penggerak dalam membangun literasi ekonomi yang lebih kuat dan luas.
Keberagaman kondisi masyarakat Sulawesi Selatan memungkinkan kolaborasi ini dilakukan secara langsung maupun melalui platform digital, agar menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Saat ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan telah memiliki Dara dan Daeng Rupiah serta Duta Guru Rupiah yang menyasar kalangan muda dan dunia pendidikan. Konsep duta ini bisa diperluas dan diadaptasi ke dalam kolaborasi dengan Smart Citizen.
Duta-duta ini tidak harus melalui ajang kontes, melainkan berperan sebagai perpanjangan tangan Bank Indonesia dalam menyampaikan edukasi ekonomi ke masyarakat. Mereka bisa berasal dari tokoh desa, kelompok UMKM, majelis taklim, kelompok tani, hingga nelayan. Para duta ini akan dilatih untuk menyampaikan konsep ekonomi dengan bahasa yang sederhana, relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan berbasis kearifan lokal.