FAJAR, MAKASSAR — Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Arief R Pabettingi mengapresiasi langkah Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sulawesi Selatan Badan Karantina Indonesia (Barantin) yang menggelar kegiatan Coffee Afternoon bertajuk “Sinergitas Dalam Optimalisasi Layanan Karantina: Menjamin Keamanan Perdagangan Komoditas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan”, yang dihadiri langsung oleh Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Bidang Fiskal dan Kepabeanan DPP ALFI/ILFA ini menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi antara pelaku usaha ekspor dan instansi pemerintah, khususnya dalam memperlancar layanan karantina yang selama ini menjadi aspek vital dalam proses ekspor-impor.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena memberikan ruang terbuka untuk diskusi langsung antara eksportir dan pihak karantina. Sinergi seperti ini sangat kami butuhkan untuk memastikan bahwa prosedur karantina berjalan cepat, efisien, dan tetap memenuhi standar keamanan internasional,” ujarnya.
Koordinator Area Sulawesi dan Maluku DPP GPEI ini juga menekankan pentingnya kecepatan layanan karantina tanpa mengabaikan aspek ketelusuran dan keamanan produk, agar daya saing komoditas Indonesia, khususnya dari wilayah Sulselbar, semakin meningkat di pasar global.
“Jika layanan karantina dapat dioptimalkan tanpa menghambat proses ekspor, maka para pelaku usaha akan lebih percaya diri menembus pasar luar negeri. Kami berharap ke depan ada digitalisasi layanan dan SOP yang lebih seragam di setiap titik pelabuhan,” tambahnya.