FAJAR, DENPASAR–Dalam semilir angin pagi di Pulau Dewata, sehelai daun jatuh perlahan ke bumi, menjadi saksi bisu sebuah harapan besar.
Di bawah langit biru Denpasar, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Prof. Dr. Taruna Ikrar, memimpin sebuah gerakan bermakna—penanaman pohon sebagai simbol cinta bumi dan komitmen keberlanjutan.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat di halaman Balai POM di Denpasar, Bali, disaksikan oleh seluruh keluarga besar BPOM setempat. Turut hadir dr. Elfi Ikrar, Ketua Dharma Wanita BPOM RI, yang juga ikut serta dalam penanaman pohon bersama jajaran pimpinan dan pegawai.
“Menanam satu pohon hari ini, adalah menanam harapan untuk anak cucu esok hari. Daun-daun yang tumbuh bukan sekadar hijau, tetapi juga doa, nafas, dan masa depan,” ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya.
Lebih dari sekadar seremonial, kegiatan ini adalah bagian dari Gerakan Cinta Bumi, inisiatif BPOM untuk berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Penanaman pohon di Bali ini menjadi pengingat bahwa pengawasan obat dan makanan tak lepas dari tanggung jawab ekologis—karena kesehatan manusia selalu terkait erat dengan kesehatan alam.
“BPOM bukan hanya regulator, tetapi juga penjaga kehidupan. Dan bumi adalah bagian dari kehidupan itu,” tambahnya.
Suasana haru tampak ketika dr. Elfi Ikrar menanam pohon bersama anak-anak dan keluarga besar Balai POM Denpasar. Terlihat jelas, ada makna yang dalam dalam setiap ayunan cangkul dan taburan tanah: bahwa cinta pada bumi dimulai dari langkah kecil yang konsisten, yang dilakukan dengan cinta dan kesadaran.