FAJAR, MAKASSAR — Kanker masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2024, terdapat lebih dari 400 ribu kasus baru kanker di Indonesia, dengan angka kematian mencapai hampir 250 ribu kasus setiap tahunnya.
Para ahli menyebut jika sekitar 30 hingga 50 persen kasus kanker sebenarnya dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan deteksi dini. Pencegahan ini bisa dimulai dari hal paling dasar, yakni peenrapan gaya hidup sehat sehari-hari.
Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. Aulia Rahman, Sp.PD, mengatakan kanker tidak muncul secara tiba-tiba. Ada faktor risiko yang terus berkembang dalam tubuh akibat kebiasaan buruk yang dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu panjang.
Salah satu faktor terbesar adalah merokok. Asap rokok mengandung lebih dari 60 zat karsinogenik yang memicu kanker. Tidak hanya kanker paru, tapi juga kanker mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih.
Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, rendah serat, serta jarang mengonsumsi buah dan sayur juga berkontribusi besar dalam memicu pertumbuhan sel kanker. Dr. Aulia menyarankan untuk menghindari makanan olahan dan memperbanyak asupan antioksidan alami.
“Kurangi daging merah, gorengan, serta makanan instan. Ganti dengan sayuran hijau, buah segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Ini bukan soal diet ketat, tapi pola makan sehat yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Prof. Dr. dr. H. Syahrul Rauf, Sp.OG (K) Onk mengatakan faktor lain yang tak kalah penting adalah aktivitas fisik. Orang yang kurang bergerak lebih berisiko terkena kanker usus besar, payudara, dan rahim.