English English Indonesian Indonesian
oleh

Baoxia Liu: Buronan Berhadiah Rp245 M, Diduga Pasok Teknologi Militer dari AS ke Iran

Beberapa komponen itu dikirim ke perusahaan yang telah dikaitkan dengan aktivitas militer Iran, seperti Shiraz Electronics Industries (SEI) dan Rayan Roshd Afzar, yang terafiliasi dengan IRGC.

Menurut Program Rewards for Justice (RFJ) yang dikelola Departemen Luar Negeri AS, penyelundupan ini berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan Iran dalam bidang teknologi militer, termasuk pengembangan drone (UAV), sistem pertahanan udara, dan senjata presisi.

Siapa Dia?
Baoxia Liu dilaporkan lahir di Weifang, Provinsi Shandong, pada 10 September 1981. Ia dikenal fasih dalam tiga bahasa—Mandarin, Kanton, dan Farsi—serta ahli dalam menyamarkan aktivitas digital dan transaksi lintas negara. Kemampuan inilah yang membuatnya berhasil menghindari radar aparat selama bertahun-tahun.

Kini, dengan ancaman geopolitik yang makin kompleks, kasus Baoxia Liu bukan sekadar perkara penyelundupan. Akan tetapi, telah menjadi simbol bagaimana teknologi strategis bisa berpindah tangan dan memperkeruh konflik global.

Pihak FBI dan Departemen Kehakiman AS mengimbau masyarakat internasional untuk waspada dan membantu proses penangkapan. Tujuannya untuk mencegah meluasnya pemanfaatan teknologi tinggi untuk tujuan destruktif oleh aktor non-negara. (*)

News Feed