FAJAR, PINRANG — Pemkab Pinrang bergerak cepat merespons dampak tingginya curah hujan yang melanda wilayah tersebut pada Jumat malam, 20 Juni lalu.
Genangan air dilaporkan merendam ratusan hektar sawah produktif, memicu kekhawatiran di kalangan petani.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pinrang A. Calo Kerrang didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura sekaligus Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi, A. Sinapati Rudi, turun langsung ke sejumlah lokasi terdampak di Kecamatan Duampanua, Sabtu, 21 Juni.
Langkah ini merupakan bagian dari asesmen cepat untuk menilai kondisi di lapangan dan menentukan penanganan yang tepat.
“Hasil pendataan awal menunjukkan sekitar 590 hektar sawah terendam air, dengan usia tanaman berkisar antara 0-4 minggu,” ungkap A. Sinapati Rudi.
Ia merinci lokasi terdampak mencakup, Desa Bungi 50 hektare, Desa Barugae 50 hektare, Kelurahan Data 300 hektare, Kelurahan Bittoeng 40 hektare, dan Kelurahan Lampa 150 hektare.
Langkah prioritas, kata Sinapati, adalah pengerukan saluran pembuang yang mengalami sedimentasi agar air segera surut dan lahan bisa kembali digarap oleh petani.
Sekkab Pinrang A. Calo Kerrang menegaskan bahwa kehadiran pihaknya di lokasi merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah dalam melindungi petani dan menjaga ketahanan pangan daerah.
“Kami tidak ingin situasi ini berlarut-larut. Petani adalah ujung tombak kekuatan pangan kita. Mereka tidak boleh dibiarkan cemas dan menunggu terlalu lama,” tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa penanganan akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempercepat proses normalisasi dan pemulihan lahan pertanian.