FAJAR, SEATTLE – Inter Milan wajib menang saat menghadapi Urawa Red Diamonds di laga kedua Gruf E Piala Dunia Antarklub 2025. Imbang apalagi kalah akan memberi mereka tekanan.
Menjadi salah satu favorit juara, Inter yang datang dengan status finalis Liga Champions UEFA secara mengejutkan ditahan imbang wakil Meksiko, Monterrey di partai pertama.
Mereka bahkan sempat tertinggal lebih dulu setelah sundulan Sergio Ramos menaklukkan Yann Sommer. Beruntung, mereka punya Lautaro Martinez yang bisa jadi penyelamat.
Itu jelas awal yang buruk bagi Cristian Civu yang diharapkan bisa melanjutkan kinerja bagus Simone Inzaghi. Makanya, untuk mengurangi tekanan pada sang allenatore, Urawa mesti mereka habisi di Seattle, dini hari nanti.
“Kami bermain bagus di babak pertama, meskipun tertinggal, kami menyulitkan mereka dengan rotasi. Di babak kedua, kami menggiring bola dengan lambat, tetapi kami menciptakan beberapa peluang,” kata Cristian Chivu di situs Inter.
Untuk pertandingan kedua ini, Chivu berharap perbaikan permainan anak asuhnya. Menurutnya, mereka kurang agresif di depan gawang pada pertandingan perdana dan itu harus dibenahi.
“Kami butuh lebih banyak vertikalitas dan pergerakan bola yang cepat. Kami harus mencoba untuk memiliki lebih banyak solusi dan bersiap untuk pertandingan berikutnya,” ujarnya.
Lautaro Martinez sementara itu mengeluhkan lapangan yang menurutnya agak kering. “Kami kesulitan menggerakkan bola. Saya juga bermain di Copa America di sini dan itu sama,” jelasnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa itu bukan alasan untuk hasil yang kurang maksimal. “Kami harus beradaptasi dengan ini. Kami harus terus maju dan berkembang,” tegasnya.