“Kami terus menjalin komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, meski pertemuan lanjutan yang seharusnya berlangsung pekan lalu dibatalkan akibat eskalasi militer,” jelasnya.
Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir dan pejabat militer Iran dalam operasi pada 13 Juni lalu. Teheran membalas dengan rentetan rudal dan drone yang mengakibatkan ratusan korban jiwa di kedua belah pihak.
Data terbaru dari media Iran menyebutkan bahwa 639 warga tewas dan lebih dari 1.300 terluka akibat serangan Israel. Di pihak sebaliknya, otoritas Israel mencatat 25 orang tewas dan ratusan lainnya luka akibat balasan dari Iran.
Sementara itu, diplomasi regional pun ikut bergerak. Para menteri luar negeri dari Jerman, Prancis, dan Inggris dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu Iran Abbas Araghchi di Jenewa, Jumat (20/6), dalam upaya meredakan konflik dan menghidupkan kembali jalur negosiasi nuklir.
Menanti Keputusan
Langkah Trump dalam dua pekan ke depan akan menjadi penentu arah keterlibatan Amerika. Apakah Washington akan menempuh jalur militer dan bergabung dengan Israel dalam serangan terbuka terhadap Iran? Ataukah masih ada ruang untuk diplomasi? (*)