FAJAR, LONDON – Seorang mahasiswa doktoral (Phd) asal China, Zhenhao Zou (28), dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Mahkota Inner London. Dia terbukti melakukan rangkaian kejahatan seksual terhadap sedikitnya 10 perempuan di dua negara: Inggris dan China.
Vonis dijatuhkan pada Kamis (19/6/2025) waktu setempat, menyusul proses persidangan intensif sejak Maret lalu, yang mengungkap perilaku predator Zou di balik citranya sebagai mahasiswa berprestasi di University College London (UCL).
Dilansir Reuters, Zou diketahui menggunakan aplikasi kencan dan platform daring untuk mencari dan menjebak korbannya. Ia kemudian mengundang para perempuan ke kediamannya dengan dalih mengerjakan tugas atau sekadar bersantai. Di lokasi, Zou memberikan obat bius, melakukan pemerkosaan dalam kondisi tidak sadar, dan merekam seluruh aksinya.
Dalam penggeledahan oleh Kepolisian Metropolitan London, petugas menemukan ratusan video kejahatan seksual, kamera tersembunyi, perhiasan dan pakaian korban, obat-obatan penenang, dan jutaan pesan digital yang menunjukkan pola predatoris.
Hakim Rosina Cottage KC, yang memimpin jalannya persidangan, menyebut Zou sebagai pribadi “sangat cerdas, manipulatif, dan tidak memiliki empati terhadap korban.” Zou terbukti melakukan 28 pelanggaran hukum, termasuk 11 pemerkosaan, dan harus menjalani setidaknya 24 tahun di penjara sebelum bisa mengajukan pembebasan bersyarat.
Detektif Richard MacKenzie dari unit kejahatan seksual London mengungkap bahwa Zou diperkirakan memiliki lebih dari 50 korban, beberapa di antaranya belum melapor atau belum teridentifikasi. Kasus ini dinilai sebagai salah satu kejahatan seksual berantai lintas negara terbesar yang pernah ditangani Kepolisian Inggris.