FAJAR, TEHERAN – Dunia dikejutkan oleh serangan udara yang mengguncang jantung ibu kota Iran. Rudal milik militer Israel dilaporkan menghantam markas stasiun televisi pemerintah Islamic Republic of Iran News Network (IRINN) di Distrik 3, Teheran, saat siaran langsung masih berlangsung.
Salah satu tayangan yang kini viral menampilkan momen dramatis ketika presenter perempuan, Sahar Emami, tengah mengudara. Suara ledakan menggelegar menggema di studio, disusul kepanikan kru dan runtuhan bangunan. Namun, sebelum mengungsi, Emami sempat menyuarakan pesan perlawanan yang kini menggema di seluruh Iran.
“Apa yang baru saja Anda dengar adalah suara agresi terhadap tanah air, terhadap kebenaran,” ucapnya dengan lantang, sebelum akhirnya tayangan terputus di tengah asap dan puing-puing.
Meski dalam situasi genting, Emami tetap berusaha menyampaikan narasi yang menggambarkan ketahanan rakyat Iran. Video tersebut segera menjadi simbol keberanian dan perlawanan sipil terhadap eskalasi kekerasan yang semakin brutal antara Israel dan Iran.
Media lokal dan internasional menyebut Emami sebagai “wajah keberanian,” mengingat keberaniannya tetap berada di tempat hingga saat terakhir sebelum studio luluh lantak. Tagar #VoiceOfIran dan #SaharEmami pun menjadi tren global di X (Twitter) dalam beberapa jam setelah insiden tersebut.
Serangan Israel ini merupakan bagian dari Operation Rising Lion, operasi militer besar-besaran yang dilancarkan Israel sejak 13 Juni, dengan dalih menargetkan infrastruktur militer dan nuklir Iran. Namun, sasaran terhadap fasilitas media menimbulkan kecaman luas, karena dinilai melanggar Konvensi Jenewa dan prinsip hukum humaniter internasional.
