English English Indonesian Indonesian
oleh

Perang Israel – Iran dan Inflasi Global

Embargo minyak dunia menyebabkan harga naik 400 persen. Hal ini memberikan tekanan sangat kuat terhadap ketidakpastian perekonomian global. Bahkan, negara-negara Eropa memberlakukan regulasi pembatasan kecepatan kendaraan bermotor di jalan bebas hambatan hanya 90 kilometer per jam untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.

Tren kenaikan inflasi global berdampak pada era suku bunga tinggi masih akan terus berlanjut. Hal ini, salah satunya dapat diamati pada proyeksi sejumlah bank investasi global bahwa The Federal Reserve (The Fed) pada rapat dua hari, minggu ketiga Juni 2025 akan mempertahankan Federal Fund Rate (FFF) sebesar 4,5 persen.

Dimana, negara-negara importir minyak yang mengalami dampak inflasi paling buruk diprediksi akan mempertahan atau bahkan menaikkan suku bunga acuan. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi tekanan inflasi akibat kenaikan harga minyak mentah dunia.

Lalu, apa mitigasi risiko kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap inflasi global, khususnya tren inflasi nasional? Langkah antisipasi yang dapat dilakukan adalah menyiapkan skim bantuan sosial terhadap kelompok masyarakat paling rentan, yaitu masyarakat dengan pendapatan paling rendah.

Pemerintah sejak sekarang perlu memikirkan untuk memperpanjang insentif ekonomi berupa bantuan beras 10 kilogram per bulan kepada kelompok masyarakat miskin yang diumumkan pada awal Juni 2025.

Sementara dari sisi kebijakan moneter, peningkatan ekspektasi inflasi membuat Bank Indonesia (BI), paling tidak menunda tren pelonggaran suku bunga yang dimulai pada Mei 2025. Langkah ini untuk menjaga agar kenaikan harga minyak dunia tidak berdampak terlalu besar terhadap inflasi nasional tahun 2025.

News Feed