English English Indonesian Indonesian
oleh

Perang Israel – Iran dan Inflasi Global

Proyeksi inflasi per April 2025 untuk negara maju pada tahun 2025 mencapai 2,5 persen. Sementara, proyeksi inflasi untuk Emerging Market and Developing Economies (EMDEs) mencapai 5,5 persen pada tahun 2025.

Proyeksi inflasi di atas didasarkan pada perubahan harga komoditas dunia dan menyusutnya volume perdagangan global yang disebabkan oleh Trade War USA – China. Dimana, pada saat proyeksi IMF dibuat, tren harga minyak dunia mengalami penurunan.

Tekanan inflasi global, secara khusus terhadap kelompok negara maju dan EMDEs bersumber dari gangguan rantai pasok global, kenaikan harga barang impor di AS, dan menyusutnya volume perdagangan global yang mengganggu sisi pasokan (supply shock).

Saat ini, perang Israel – Iran menambah tekanan terhadap inflasi global yang bersumber dari kenaikan harga minyak mentah dan gas bumi. Perang berkepanjangan memberikan tekanan baru terhadap perekonomian global berupa kenaikan harga minyak mentah yang diperkirakan mencapai 100 dolar AS per barel.

Tekanan ganda terhadap inflasi global, yaitu menyusutnya pasokan global karena trade war jilid dua dan kenaikan harga komoditi diperkirakan berdampak pada peningkatan inflasi global hingga sekitar 4,5 – 4,7 persen tahun 2025.

Namun demikian, perang Israel – Iran tahun 2025 tidak akan berdampak sama dengan Yom Kippur War antara Mesir dengan Israel tahun 1973. Dimana pada saat itu, negara-negara Arab eksportir minyak dunia berkumpul di Kuwait menyatukan sikap untuk mengurangi produksi minyaknya sebesar 5,0 persen per bulan hingga Israel keluar dari Semenanjung Sinai dan dataran tinggi Golan.

News Feed