“Pengembangan ini akan menggunakan sistem tumpang sari, di mana kopi ditanam berdampingan dengan cengkeh sebagai komoditas jangka panjang, serta jagung dan porang sebagai komoditas jangka pendek. Semuanya diarahkan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.
Selain kopi dan cengkeh, Syaharuddin juga mengungkapkan rencana untuk membudidayakan durian varietas musang king sebagai salah satu komoditas unggulan baru di wilayah tersebut.
Dengan strategi pengembangan jangka panjang dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Sidrap menargetkan diri menjadi salah satu sentra komoditas ekspor unggulan di Sulawesi Selatan, khususnya dalam sektor perkebunan rakyat. (sae)