“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami teori di ruang kelas, tetapi juga terlibat langsung dalam menyelesaikan persoalan nyata yang dihadapi masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Ini menjadi kesempatan mereka untuk mengembangkan empati, kepedulian sosial, dan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja,” ujarnya.
Para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini juga menyampaikan pengalaman dan kesan mereka. Gefael T., salah satu anggota tim, mengungkapkan bahwa pendampingan ini memberinya pengalaman baru yang tidak didapatkan di ruang kuliah.
“Saya belajar banyak hal baru, mulai dari mendengarkan kebutuhan pelaku usaha hingga membantu menyusun laporan keuangan yang aplikatif. Rasanya sangat menyenangkan bisa berkontribusi secara langsung,” katanya.
Senada dengan itu, Richard L. menekankan pentingnya pencatatan keuangan bagi keberlangsungan usaha. “Saya jadi menyadari bahwa bukan soal besar atau kecilnya usaha, tetapi bagaimana pengelolaan keuangannya dilakukan secara profesional. Laporan keuangan yang baik bisa menjadi fondasi bagi kelangsungan bisnis,” ujarnya.
Bryan J.G. menyoroti masih minimnya akses edukasi keuangan bagi pelaku UMKM. “Banyak pelaku usaha memiliki potensi besar, tetapi belum mendapat pendampingan atau pemahaman yang cukup tentang pentingnya manajemen keuangan. Melalui kegiatan ini, kami ingin hadir sebagai jembatan solusi,” jelasnya.
Program ini menjadi bagian dari komitmen STIE Ciputra Makassar dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki nilai-nilai IPE (Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship). Melalui kegiatan seperti ini, kampus terus mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat, adaptif, dan berkelanjutan, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.