“Kita tidak bisa membendung arus informasi, tapi kita bisa membekali masyarakat dengan kecakapan literasi agar tidak mudah terprovokasi. Konten video yang dibuat peserta ini harus menjadi benteng yang memperkuat daya pikir dan nilai kebenaran,” tambahnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber praktisi, yakni Zhaddam A.N., seorang filmmaker, dan Prayuda Said, penulis serta penggiat literasi. Keduanya memberikan materi seputar penyusunan ide, teknik penulisan naskah, serta strategi menyampaikan pesan literasi melalui media video.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa, Mustamin Raga, menyampaikan bahwa lomba ini merupakan bagian dari upaya transformasi perpustakaan menjadi ruang kreatif yang terbuka bagi generasi digital.
“Kami ingin anak-anak muda Gowa tidak hanya akrab dengan buku, tetapi juga mampu mentransformasikan pesan-pesan literasi dalam bentuk yang relevan dan kekinian. Ini cara kita menjadikan literasi lebih hidup dan bermakna,” jelas Mustamin.
Dijelaskan Mustamin, kegiatan yang didanai DAK 2025 dari Perpustakaan Nasional ini akan memilih peserta terbaik pada Juli 2025. Dimana seluruh peserta yang telah mengikuti pembekalan sudah bisa membuat dan menyetorkan video konten literasinya melalui platform YouTube sesuai aturan dan persyaratan lomba yang telah diatur panitia pelaksana.
“Jadi para peserta kita sudah ikutkan pembekalan selama satu hari kemudian peserta akan membuat video kontennya dengan tema pengembangan perpustakaan, budaya baca dan literasi di Indonesia. Kita akan evaluasi dan menilai video konten literasi para peserta nanti pada Juli mendatang. Juaranya ada tiga (juara 1, 2, 3) dan tujuh penghargaan terbaik lainnya,” tutup Mustamin. (sae)