Sekretaris Umum DPP INSA, Capt. Otto K.M Caloh menyampaikan apresiasinya atas pendekatan terbuka yang dilakukan Pelindo dalam proses pembahasan tarif tersebut. Menurut dia, pembenahan struktur tarif handling peti kemas berdasarkan Keputusan Menteri (KM) Nomor 11 Tahun 2007 serta pelayanan no service no pay sehingga para pengguna jasa menyambut baik walaupun pembahasan ini telah berlangsung sejak 2023 lalu namun telah mencapai akhir “sepaham untuk sepakat”.
“Kami mengapresiasi langkah Pelindo Regional 4 yang mengedepankan komunikasi terbuka dengan asosiasi pelayaran. Kesepakatan ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam membangun iklim logistik nasional yang sehat dan berdaya saing, khususnya di wilayah timur yang memiliki tantangan tersendiri,” ungkap Capt. Otto.
Sementara itu para pihak dari perusahaan pelayaran juga menyambut baik hasil finalisasi ini. Mereka menegaskan pentingnya kolaborasi yang kuat antara operator pelabuhan dan pelaku pelayaran dalam membangun rantai pasok yang efisien.
“Dengan adanya kepastian tarif yang disepakati secara bersama, kami sebagai pelaku usaha memiliki dasar yang kuat dalam perencanaan operasional dan biaya logistik. Kami mengapresiasi Pelindo yang telah mendengar masukan industri pelayaran,” terangnya.
Para pihak dari perusahaan pelayaran juga mengatakan bahwa tarif yang disepakati akan memberikan dampak positif terhadap efisiensi layanan logistik di wilayah timur Indonesia.
Kesepakatan ini juga menurut mereka, merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan distribusi logistik di kawasan timur. Mereka percaya bahwa kesepakatan ini akan berdampak langsung pada penurunan biaya logistik secara nasional.