Keenam, tata kota dan air bersih. Regulasi reklame akan diperketat demi estetika kota. Selain itu, infrastruktur air bersih, khususnya di wilayah utara kota, menjadi prioritas utama.
Ketujuh, perlindungan sosial. Program seperti gratis iuran sampah akan menyasar rumah tangga berdaya listrik 450–900 VA sebagai indikator keluarga miskin, dengan verifikasi dan pemutakhiran data yang diperkuat hingga tingkat kelurahan.
Munafri juga menanggapi harapan perbaikan fasilitas sekolah dan kantor kelurahan dengan komitmen membangun sarana publik berstandar nasional. Penanganan banjir akan terus disinergikan dengan Pemprov Sulsel dan Pemerintah Pusat.
Proyek besar seperti pembangunan rumah sakit tipe A dan revitalisasi Lapangan Karebosi juga tetap menjadi prioritas. RPJMD ini adalah fondasi pembangunan menuju Makassar yang lebih manusiawi, inklusif, dan berdaya saing.
Ia menekankan bahwa setiap program prioritas dirancang dengan tolok ukur terukur, didanai dari APBD, transfer pusat, maupun skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan akan diintegrasikan secara akuntabel dan transparan.
“Setiap janji adalah komitmen, dan setiap komitmen adalah investasi bagi masa depan Makassar. Kami terus bekerja keras mewujudkannya,” pungkas Munafri, menekankan reformasi birokrasi yang adaptif dan berorientasi pelayanan.
Juru Bicara Fraksi Partai Nasdem Ray Suryadi Arsyad menyampaikan pentingnya RPJMD sebagai instrumen pembangunan Kota Makassar yang dikaji setiap lima tahun. Ia berharap visi dan misi wali kota dapat diwujudkan secara efektif melalui kolaborasi antara pemerintah kota dan DPRD.