“Kegiatan ini bukan hanya penanaman, tapi sebuah komitmen bersama untuk menjaga keberlangsungan kehidupan pesisir. Kami ingin memantik kepedulian masyarakat agar terus terlibat setelah bibit ini tumbuh,” jelasnya.
Direktur Mangrove Learning Center (MLC), Tavip Anwar, turut berbagi pengalaman dalam momen ini. Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang konservasi mangrove, Tavip memberi edukasi langsung kepada peserta tentang pentingnya pola tanam yang benar dan pendekatan berbasis komunitas.
“Menanam itu bagus, tapi dalam jangka panjang. Yang lebih penting adalah edukasi. Tujuan menanam bukan sekadar menumbuhkan, tapi memberi kehidupan baru,” tegas Tavip.
PIC Program Aktif Positif LAZ Hadji Kalla, Kurniawan Jaya, menjelaskan, kegiatan seperti ini sangat sejalan dengan prinsip ESG yang menjadi landasan di KALLA. Gerakan tanam mangrove ini bukan hanya menyelamatkan pesisir, tetapi juga membentuk generasi yang peduli pada lingkungan dan masa depan.
“Zakat yang kami kelola, kami arahkan untuk mendukung program yang tidak hanya karitatif, tapi juga transformasional. Ini contoh nyata bahwa zakat bisa menjadi energi hijau yang menumbuhkan harapan,” tambahnya.
Program Aktif Positif merupakan inisiatif dari LAZ Hadji Kalla untuk mendukung kegiatan komunitas dan organisasi sosial yang memiliki semangat pemberdayaan dan keberlanjutan. Proposal program dapat diajukan melalui laman resmi Yayasan Hadji Kalla dan akan diseleksi untuk mendapatkan pendanaan zakat yang produktif dan tepat sasaran. (edo)