FAJAR, PAREPARE — Kota Parepare kembali jadi sorotan nasional. Kali ini, Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia memilih kota ini sebagai salah satu lokus studi strategis penurunan stunting di wilayah perkotaan.
Bukti nyatanya, sebuah Focus Group Discussion (FGD) digelar langsung di Kantor Sekretariat Daerah Kota Parepare, Jumat, 13 Juni 2025 lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Studi Program Percepatan Penurunan Stunting di perkotaan tahun 2025, yang digagas oleh Sekretariat Wapres RI.
FGD ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pejabat pemerintah pusat dan daerah, hingga instansi yang concern terhadap isu stunting.
Hadir pula Sekretaris Daerah Parepare, Husni Syam, serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare, Amarun Agung Hamka.
“FGD ini bukan sekadar diskusi biasa. Kita ingin menggali strategi yang benar-benar efektif dan relevan untuk penurunan stunting di kawasan perkotaan,” tegas Amarun.
Ia menjelaskan, Kota Parepare dipilih karena dinilai memiliki potensi besar sebagai model kota dengan penanganan stunting yang adaptif dan kolaboratif.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Tasming Hamid, Parepare menunjukkan keseriusan dalam membangun generasi unggul bebas stunting. Langkah-langkah inovatif dan kemitraan lintas sektor terus dikembangkan untuk menjawab tantangan khas daerah perkotaan.
“Kami di Parepare berkomitmen penuh. Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang masa depan anak-anak Indonesia. Kami ingin menjadi bagian dari solusi nasional,” ungkap Amarun.