FAJAR, JAKARTA – Ketegangan geopolitik yang meningkat tajam di kawasan Timur Tengah menimbulkan tanda tanya besar terhadap kelangsungan penyelenggaraan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yang dijadwalkan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025 di Qatar dan Arab Saudi.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sebelumnya telah menetapkan kedua negara tersebut sebagai tuan rumah pertandingan yang akan mempertemukan enam tim dari Asia, termasuk Indonesia, Oman, Uni Emirat Arab (UEA), serta Qatar dan Arab Saudi sendiri. Namun, sejumlah pihak mulai mempertanyakan keamanan turnamen di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.
Pemicunya adalah serangan udara Israel ke sejumlah titik strategis di Iran pada Kamis (12/6) yang memicu respons keras dari pemerintah Teheran. Iran telah mengancam akan melakukan serangan balasan berskala besar, sementara Israel menetapkan status darurat nasional.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik hingga ke negara-negara tetangga seperti Qatar dan Arab Saudi, dua negara yang secara geografis dekat dan memiliki keterlibatan diplomatik maupun militer di kawasan.
Sebelum AFC resmi menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah, federasi sepak bola Oman, Irak, dan UEA dilaporkan telah mengusulkan agar pertandingan ronde keempat digelar di lokasi netral. Mereka menyoroti potensi konflik kepentingan serta kekhawatiran soal keamanan dan netralitas pertandingan.
“Situasi ini dapat membahayakan kelancaran turnamen, sekaligus menurunkan kepercayaan antar negara peserta,” tulis harian Omandaily dalam laporannya.