“Saya disuruh menunggu di situ, karena saya jenuh lalu saya membuat video tersebut sebagai konten lucu-lucuan begitu untuk saya kirim ke grup WhatsApp yang terdiri dari sopir ambulans lainnya,” ujar Entong.
Menurut pengakuan sopir tersebut, ada pihak yang sengaja memviralkan video itu. Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi kepada pelaku yang menyebar video tersebut namun tidak mendapatkan respons yang baik.
“Saya juga menyadari kesalahan saya atas kelalaian saya dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan karena saya tidak ada maksud untuk menyudutkan siapa-siapa,” jelasnya.
Pihak RSKD Dadi tidak tinggal diam dengan adanya video yang beredar. Terdapat peraturan baru yang akan dikeluarkan bahwa setiap sopir ambulans yang sedang mengantar jenazah tidak bisa lagi mengambil video.
Beredarnya video tersebut mendapatkan banyak tanggapan dari masyarakat luas terkait mana peran dari pihak RS yang kenyataannya pihak RSKD Dadi yang mengurus semua proses pemakaman jenazah tersebut yang tidak memiliki keluarga.
Tak hanya itu, Abdul Malik selaku Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSKD Dadi turut mencarikan tempat pemakaman jenazah tersebut yang berada di Bontoramba Gowa dan ikut menurunkan mayat ke dalam tiang lahat. (irm)