English English Indonesian Indonesian
oleh

Nenek dan Cucu Tewas Berpelukan saat Kebakaran: Ramah dengan Tetangga, Rajin ke Pengajian

Sehari sebelumnya, Supiarti sempat berbelanja ke tokonya dan berbincang singkat.”Cewek itu cucunya. Kemarin dia sempat ke sini, belanja sambil cerita-cerita,” kata dia.

Hermawati akrab dengan Supiarti. Ia memanggilnya Nenek Parti. “Ramah sama tetangga. Dia selalu menyapa lebih dulu,” tuturnya. Keseharian nenek Parti aktif di luar rumah. Apalagi kalau ada acara seperti pengajian, pasti dia ikut. “Setiap keluar selalu bawa cucunya,” kata dia.

Saat api berkobar, warga mendengar ledakan dari dalam rumah. Kemungkinan dari tangki motor. Ada dua sepeda motor ikut terbakar. “Ada dua kodong motornya belum sempat dikasi keluar,” imbuhnya.

Dalam kesehariannya, almarhumah memang selalu menjaga cucunya. Sebab anaknya sibuk di salon. “Ada dua cucunya masih kecil, satu selamat,” katanya.

Salah seorang korban kebakaran, Mastang (40), mengaku tidak tahu persis kejadiannya. Sebab, saat api menyebar ke tokonya, dia hanya tahu ketika mendapat laporan dari karyawannya, Ayu (20).”Saya tidur tadi waktu kejadian. Cuma karyawan saya itu datang membangunkan sekitar jam 10 lewat,” ujarnya.

Dia mengaku sudah sembilan tahun berjualan di sana. Dia asli Soppeng, namun merantau dan saat ini sudah ber-KTP Makassar. Mastang juga belum tahu persis berapa kerugian yang dia alami. Sebab, dia mengaku belum rampung menghitung kerugiannya.”Damkar lama sekali datang,” terangnya.

Sementara Ayu, mengaku tahu ada kebakaran setelah warga ribut berteriak di luar. Setelah itu, asap mulai banyak. Dia lalu membangunkan Mastang, kemudian menyelamatkan anak-anak yang tertidur di lantai dua.

News Feed