English English Indonesian Indonesian
oleh

Nenek dan Cucu Tewas Berpelukan saat Kebakaran: Ramah dengan Tetangga, Rajin ke Pengajian

FAJAR, MAKASSAR – Pagi menjelang siang, Kamis, 5 Juni 2025 aktivitas warga di Jalan Sabutung Baru, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, normal seperti biasanya. Ibu-ibu sibuk di dapur, ada juga yang baru tiba menjemput
anak di sekolah.

“Api..api…,” teriak Hermawati. Ibu berusia 35 tahun itu langsung memarkir sepeda motornya. Teriakan Hermawati menarik perhatian tetangga. Api sudah berkobar di rumah tetangganya. Posisinya ada
di depan rumah Hermawati.

Sekitar pukul 10.38 Wita, suasana mendadak ramai. Si jago merah melalap dua rumah dengan ganas. Supiarti sempat menyelamatkan diri, namun ia teringat cucunya di dalam rumah. Di tengah kobaran api, ia berlari ke dalam rumah mencari cucunya.

Api makin membesar. Supiarti (57) dan cucunya yang berusia dua tahun tak kunjung keluar. Mereka sudah terkurung api. Satu rumah ludes, satu lainnya terdampak ringan. “Apinya dari dalam (rumah),” ujar Hermawati.

Warga setempat berusaha memadamkan api dengan alat sederhana. Seluruh tenaga dikerahkan. Warga panik. Api cepat membesar. Warga yang menyiram api menggunakan ember tak mampu memadamkan.

Beberapa menit kemudian, tim pemadam kebakaran datang. “Ada 30 mobil (pemadam) datang,” ujar salah seorang warga.

Meski puluhan mobil pemadam, api baru bisa dijinakkan pada pukul 12.40. Tim kesulitan mnangani kebakaran yang terjadi pada Kamis, 12 Juni 2025 tersebut. Permukiman sangat padat, mobil pemadam kesulitan mendekat ke lokasi.

Saat api sudah padam, tim pemadam menyisir lokasi. Nenek dan cucu ditemukan berpelukan di sudut rumah. Hermawati sangat terpukul atas kejadian tersebut. Ia terkejut ketika tahu Supiarti dan cucunya ikut terbakar.

News Feed