English English Indonesian Indonesian
oleh

Munas Tiga Tahunan AFKSI, Soroti Kualitas Pendidikan dan Implementasi UU Kesehatan 2023

Armanto juga menambahkan bahwa arahan PB AFKSI sangat membantu panitia dalam menyusun acara yang padat dan berbobot ini.

Salah satu fokus ke depan adalah memperkuat riset dan kolaborasi antar FK swasta. Dr. Artha menyampaikan bahwa kegiatan penelitian harus digenjot agar menghasilkan publikasi berkualitas internasional.

“Publikasi harus muncul dari para dosen dan bisa terindeks di jurnal bereputasi global,” ujarnya.

AFKSI juga berencana menginisiasi gerakan bersama minimal dua bulan sekali. Topiknya akan menyesuaikan isu kesehatan nasional, seperti stunting, tuberkulosis, kanker, hingga edukasi gizi.

“Konsepnya bagus, tapi implementasinya memang masih perlu penguatan. Baru dua sampai tiga kegiatan yang bisa dijalankan serentak oleh 51 anggota,” jelasnya.

Kegiatan lain yang menjadi prioritas adalah pelatihan dan workshop peningkatan kompetensi, akreditasi, hingga program pendidikan dokter spesialis.

Menurut Artha, bidang pendidikan dan penjaminan mutu menjadi yang paling aktif di antara bidang lainnya, karena menyangkut langsung dengan output lulusan FK.

Dalam Munas ini, para peserta juga membahas peran penting AFKSI dalam penyusunan kebijakan pendidikan nasional, terutama dalam mendorong pemerataan dan kualitas pendidikan dokter di daerah.

“Kita harus kawal agar FK swasta tidak dipandang sebelah mata. Kita punya kualitas yang tidak kalah,” tegas Nasrudin.

Pemilihan Ketua PB AFKSI juga menjadi bagian penting dari Munas ini. Namun Artha menekankan bahwa pemilihan ini tidak membawa nuansa politik seperti di organisasi lain.

News Feed