FAJAR, MAKASSAR — Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) tiga tahunan di Makassar telah resmi digelar, Jumat, 13 Juni.
Kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan Milad ke-33 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) yang sekaligus sebagi tuan rumah munas. Menghadirkan ratusan peserta dari berbagai fakultas kedokteran swasta di seluruh Indonesia.
Ketua Pengurus Besar AFKSI, Dr. dr. H. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes, menegaskan bahwa Munas ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi pendidikan kedokteran di tengah dinamika regulasi terbaru.
“Ini adalah pertemuan penting karena setiap pertemuan berdampak langsung terhadap dokter yang akan dihasilkan. Artinya, berpengaruh besar terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menyoroti adanya perubahan signifikan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, yang menuntut seluruh pemangku kepentingan di pendidikan kedokteran untuk lebih adaptif dan kolaboratif.
“Salah satunya adalah diberlakukannya uji kompetensi nasional yang menjadi elemen utama dalam sistem pendidikan kedokteran Indonesia,” tuturnya.
Uji kompetensi tersebut kata dia, merupakan napas baru pendidikan dokter sesuai UU 2023. Ini membuat sistem ke depan harus lebih adil, fair, dan bijaksana.
“Pendidikan harus tetap berkualitas, meski prosesnya berkeadilan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap dinamika yang sangat cepat, terutama bagi FK swasta yang harus tetap mempertahankan standar mutu di tengah keterbatasan.