English English Indonesian Indonesian
oleh

Drama Berbahasa Arab dan Pameran Produk Kreatif, Hasil Redesign Kurikulum Sastra Arab Unhas

FAJAR, MAKASSAR — Departemen Sastra Arab Universitas Hasanuddin menggelar dua kegiatan terpadu di Aula Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas, yaitu pementasan drama berbahasa Arab dan pameran produk kewirausahaan (11/06/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum yang telah didesain ulang untuk tahun ajaran 2024/2025, khususnya pada mata kuliah Al-Masrahiyah (Drama) dan Kewirausahaan.

Kegiatan ini diprakarsai oleh para dosen Sastra Arab dan dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai bentuk praktik langsung dari teori yang telah dipelajari di kelas. Untuk pertama kalinya, mahasiswa Sastra Arab Unhas mementaskan drama berbahasa Arab secara terbuka, yang disaksikan oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di lingkungan Unhas.

Dalam mata kuliah Al-Masrahiyah, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori drama, tetapi juga menyusun dan menerjemahkan naskah, serta mempersiapkan pementasan. “Melalui proses ini, mahasiswa menggali nilai bahasa, seni, dan budaya Arab,” ujar Fitri, salah satu dosen Sastra Arab Unhas.

Dua drama yang ditampilkan adalah Ashabul Kahfi dan Kisah 1001 Malam, yang dipilih karena sarat dengan nilai moral dan pesan budaya. Seluruh elemen pertunjukan—mulai dari kostum, properti, hingga dialog—dikemas dengan nuansa Arab yang menjadi ciri khas Prodi Sastra Arab FIB Unhas. Mahasiswa terlibat dalam berbagai peran, baik di atas panggung maupun di balik layar.

Mujadilah, dosen pencetus pementasan ini, menyatakan bahwa pementasan bertujuan sebagai ajang promosi dan apresiasi terhadap karya-karya mahasiswa Sastra Arab yang memiliki nilai akademis dan estetis. “Melalui pertunjukan ini, kami ingin mendorong mahasiswa untuk terus berkarya, menciptakan inovasi, dan belajar secara aktif dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif,” ujarnya.

Ia juga berharap ke depan pementasan bisa berkembang menjadi drama musikal, sehingga lebih menarik bagi penonton.

Pameran Produk Kewirausahaan

Bersamaan dengan pementasan, digelar pula pameran produk hasil tugas mata kuliah Kewirausahaan. Berbeda dari pendekatan sebelumnya yang berfokus pada teori membangun usaha, kali ini mahasiswa didorong untuk membentuk kelompok dan menghasilkan produk nyata melalui diskusi dan riset pasar.

“Proyek ini adalah bagian dari kurikulum terbaru yang tidak hanya fokus pada teori, tapi juga mendorong mahasiswa menghasilkan karya nyata,” jelas Fitriani.

Pameran ini juga menjadi simulasi bagi mahasiswa untuk menghadapi kompetisi seperti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), dengan ide-ide bisnis yang telah diuji sebelumnya.

Melalui dua kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik, tetapi juga mengasah keterampilan praktis, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan. Sejalan dengan pesan yang disampaikan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 saat wisuda Unhas beberapa waktu lalu, bahwa lulusan sarjana memiliki dua pilihan: mencari kerja atau menciptakan lapangan kerja.

“Mahasiswa Sastra Arab Unhas harus menjadi generasi yang tak hanya mencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan usaha dan membuka lapangan kerja bagi orang lain,” ujar Fadlan Ahmad, dosen Sastra Arab yang juga merupakan pelaku usaha di bidang industri kreatif.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata transformasi pembelajaran di Sastra Arab Unhas yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga mencetak lulusan yang siap bersaing secara akademik, kreatif, dan profesional di dunia kerja dan wirausaha. (*)

News Feed