FAJAR, MADINAH— Amirulhajj Indonesia 2025, Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si, menekankan pentingnya membangun ekosistem logistik pangan berbasis produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Arif Satria mengemukakan hal itu saat melakukan kunjungan langsung ke perusahaan katering SmartPot yang menyuplai makanan bagi jemaah haji reguler musim haji 2025.
“Alhamdulillah, kami melihat kesiapan fasilitas katering sangat baik. Kapasitas produksi SmartPot mencapai 5.000 porsi per setiap makan. Artinya 15.000 porsi per hari untuk jemaah reguler. Ini menjadi elemen penting dalam menjaga kualitas pelayanan makanan, terutama saat peralihan jemaah dari Makkah ke Madinah minggu ini,” ujar Prof Arif.
Didampingi Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, Direktur Pelayanan Agama, dan Karom Rumah, Prof Arif meninjau sistem penyimpanan, manajemen bahan baku, dan kontrol kualitas dapur katering.
Ia mengapresiasi penggunaan bumbu hasil produksi BPKH Limited yang dikirim dari Indonesia ke Arab Saudi.
“Tahun ini, kita berhasil mengirim lebih dari 470 ton bumbu dari Indonesia. Ini prestasi yang luar biasa. Namun ke depan, tidak cukup hanya bumbu. Produk seperti ikan, sayur, daging, bahkan beras harus lebih banyak berasal dari tanah air,” tegasnya.
Menurut Prof Arif, haji bukan sekadar ibadah, tetapi juga ikhtiar membangun kedaulatan ekonomi umat. Ia berharap produk pangan Indonesia tidak kalah bersaing dengan bahan dari negara lain seperti Vietnam, Thailand, Mesir, maupun Tiongkok yang saat ini masih mendominasi pasar Saudi.