MAKASSAR, FAJAR — PSU Pilkada Palopo gagal menyajikan perlawanan sengit. Pesaing justru tumbang.
SEJAK awal tahapan, prediksi rivalitas sengit mengerucut pada dua paslon: nomor urut 2, Farid Kasim Judas-Nurhaenih (FKJ-Nur) dan nomor urut 4, Naili Trisal-Akhmad Syarifuddin Daud (Naili-Ome).
Sedangkan dua paslon lainnya, memang kerap dianggap sebagai “pelengkap” persaingan. Alasannya, sejak Pilkada Serentak 2024, suara kedua paslon tersebut tertinggal jauh. Keduanya, yakni nomor urut 1, Putri Dakka-Haidir Basir dan nomor urut 3, Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta (RMB-ATK).
Pada Pilkada November 2024, pasangan nomor urut 4, Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin “Ome” meraih 33.933 suara atau (35,91 persen). Paslon nomor urut 2, FKJ-Nur mendapat 33.338 suara (35,28 persen).
Trisal sendiri tak lagi berhak maju karena tersandung kasus ijazah palsu, sehingga Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasinya. Tak ingin kehilangan basis, Trisal mendorong istrinya, Naili, menggantikan posisinya. Paket baru lahir: Naili-Ome.
Sementara dua paslon peraih suara terbawah, masing-masing paslon nomor urut 1, Putri Dakka-Haidir Basir yang meraih 7.729 suara (8,18 persen) dan nomor urut 3, RMB-ATK dengan 19.484 suara (20,62 persen).
Selisih suara kedua paslon peraih suara terbanyak (4 dan 2) hanya 595 suara (0,63 persen). Sedangkan dengan paslon lain (1 dan 3), terlihat jarak yang sangat jauh. Praktis, jika mengacu pada hasil 2024, hanya FKJ-Nur dan Naili-Ome yang diprediksi akan bertarung ketat pada PSU Pilkada Palopo, Sabtu, 24 Mei 2025.
Usai Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo 2025, sebaran suara berubah. Pesaing berat Naili-Ome, FKJ-Nur, tak bisa berbuat banyak. Suaranya nyaris statis. FKJ-Nur hanya meraih 35.058 suara (37,41 persen), sementara Naili-Ome meroket dengan perolehan 47.349 suara (50,53 persen).
Memang, suara FKJ-Nur bertambah. Namun, suara paslon 1 dan 3 melorot jauh. Hal ini yang membuat suara paslon 4 naik signifikan, sehingga bisa tembus di atas 50 persen. Putri Dakka–Haidir Basir hanya meraih 269 suara (0,28 persen) dan RMB-ATK mendapat 11.021 suara (11,76 persen).
Migrasi Voters
Pengamat politik Nurmal Idrus menyebut fenomena ini sebagai bentuk migrasi pemilih. Pemilik suara cenderung berpindah ke pasangan calon yang dinilai memiliki peluang menang lebih besar.
Konsistensi elektorat serta pengaruh opini publik menjadi faktor krusial yang menguntungkan Naili–Ome. “Naili–Syarifuddin menunjukkan performa bagus sejak pemungutan pertama dan tetap menguasai opini publik menjelang PSU,” ujar Nurmal, pekan lalu.
Ia juga memandang bahwa persepsi publik yang melihat pasangan Naili–Ome sebagai pihak yang dizalimi. Hal ini merujuk pada hasil pemilihan sebelumnya yang dimenangkan oleh pasangan ini, namun kemudian digugat hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK), yang berujung digelarnya PSU.
“Faktor kedua, pemilih melihat Naili-Ome sebagai pasangan terzalimi. Kecenderungan ini sering terjadi dalam PSU di daerah lain, pasangan yang dianggap dizalimi biasanya kembali menang karena muncul simpati publik yang kuat,” tuturnya.
Sementara itu, pasangan FKJ–Nur dinilai mengalami penurunan daya tarik di mata pemilih. Sikap ofensif mereka selama proses sengketa, termasuk menggugat hasil pemilihan ke MK dan mempersoalkan administrasi lawan, seperti ijazah Ahmad Syarifuddin dan pajak perusahaan milik Naili, dinilai sebagai langkah yang kontraproduktif.
“Semakin FKJ bersikap ofensif, makin tidak diminati pemilih. Kritik administratif terhadap Naili–Ome justru memperkuat simpati publik kepada pasangan tersebut,” jelas Nurmal.
Awas Konflik
Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Reskiyanti Nurdin menilai hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo 2025 sebagai bentuk nyata dari kehendak rakyat. Menurutnya, kemenangan pasangan Naili-Ome merupakan hasil pilihan riil masyarakat yang harus dihargai dan dijaga agar tidak kembali menjadi sumber konflik.
“Kemenangan Naili adalah hasil pilihan riil masyarakat Palopo. Kita berharap hasil pilkada dari PSU ini tidak lagi menimbulkan gugatan baru,” ujarnya.
Eky sapaan karib Reskiyanti Nurdin memandang bahwa kekuatan basis suara Naili–Ome tetap solid meskipun sempat terganggu oleh sengketa hasil pemilihan sebelumnya. Bahkan, seperti prediksinya, suara yang sebelumnya sempat lari ke pasangan lain kembali mengalir kepada Naili-Ome pada PSU.
“Seperti dugaan saya kemarin, basis suara Trisal akan kembali ke Naili. Sementara FKJ–Nur tidak mampu mengambil basis suara dari pasangan lain untuk menutupi sisa kekurangan suara sebelumnya,” jelasnya.
Meski hasil resmi KPU belum diumumkan, Eky mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga suasana politik yang damai dan konstruktif. Sebagai calon wali kota peraih suara terbanyak, Naili perlu segera membangun konsolidasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat rekonsiliasi pascapilkada.
“Ibu Naili perlu membangun konsolidasi atas hasil demokrasi ini dengan semua stakeholder yang berwenang serta para tokoh masyarakat yang ada di Palopo,” tegasnya.
Penting pula menjaga ketertiban sosial dan mencegah terulangnya insiden kekerasan politik seperti pembakaran kantor KPU yang pernah terjadi.
“Kita berharap tidak ada lagi bentuk-bentuk vandalisme di Palopo karena kekecewaan pemilih atas nama militansi dukungan. Demokrasi harus dijalankan dengan dewasa,” pungkasnya.
Kekuatan Infrastruktur Politik
Kemenangan Naili-Ome bukan semata-mata keberuntungan. Itu merupakan hasil dari kombinasi beberapa variabel strategis.
Pengamat politik Suharto menilai salah satu faktor penentu adalah migrasi pemilih dari pasangan lain yang sebelumnya tidak memiliki basis pendukung kuat.
“Pemilih dari pasangan yang tidak solid pada pilkada sebelumnya cenderung berpindah ke pasangan nomor 4. Mereka melihat peluang menang lebih besar pada Naili–Ome, sehingga suara pun semakin menguat di PSU,” jelasnya.
Selain itu, kekuatan infrastruktur politik juga menjadi penopang utama. Naili–Ome merupakan pasangan yang diusung oleh partai-partai besar dan memiliki jaringan kekuasaan yang kuat di tingkat lokal maupun pusat.
“Infrastruktur pemenangan mereka semakin solid, apalagi didukung oleh partai kekuasaan. Ini tentu memberikan keunggulan dalam hal logistik, mobilisasi, dan pengaruh politik,” ujarnya.
Meski pasangan-pasangan lain, termasuk FKJ-Nur, telah menyampaikan ucapan selamat dan menerima hasil PSU secara terbuka, para paslon diingatkan bahwa proses pilkada masih akan terus berlanjut sesuai mekanisme resmi.
“Ucapan selamat adalah simbol kedewasaan demokrasi, namun proses pilkada belum selesai sampai adanya penetapan resmi dari KPU. Semua masih dalam koridor hukum,” tegasnya.
Harapannya setelah proses resmi berakhir, pasangan pemenang dapat merangkul seluruh kandidat lain untuk bersama-sama membangun Kota Palopo.
“Kita semua berharap pemenang tidak hanya berfokus pada kemenangan, tapi juga segera membuka ruang kolaborasi dan rekonsiliasi. Palopo butuh persatuan untuk melanjutkan pembangunan,” tutupnya.
Sebelumnya, paslon nomor urut 2, Farid Kasim Judas (FKJ)-Nurhaenih secara terbuka mengakui kekalahan dalam PSU yang digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025. Hal ini dinilai sebagai sikap kesatria yang dapat meredam konflik di Palopo.
Melalui video singkat yang beredar di media sosial, FKJ menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan calon nomor urut 4, Naili Trisal-Ahmad Syarifuddin (Ome), yang dinyatakan sebagai pemenang.
FKJ mengungkapkan bahwa proses penghitungan suara dari 260 Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah rampung, dan menempatkan pasangan FKJ-Nur di posisi kedua. Meskipun tidak meraih kemenangan, FKJ menerima hasil tersebut dengan lapang dada.
“Data dari 260 TPS telah masuk dan alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana. Hasilnya menempatkan kami pada suara terbanyak kedua,” ungkapnya.
FKJ juga mewakili pasangannya, tim kerja, dan seluruh pendukungnya untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Naili-Ome atas kemenangan yang diraih.
“Saya mewakili pasangan FKJ-Nur, tim kerja, dan seluruh pendukung menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan nomor urut 4, Ibu Naili dan Pak Akhmad Syarifuddin atas raihan suara terbanyak dan terpilihnya sebagai wali kota dan wakil wali kota Palopo 2025–2030,” ucap FKJ.
Sikap FKJ tersebut menuai apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk dari pengamat politik Nurmal Idrus. Ia menilai langkah FKJ sebagai tindakan kesatria yang sangat dibutuhkan demi meredam potensi ketegangan politik di Palopo.
“Sikap Farid Kasim Judas ini sangat kesatria dan sangat diperlukan dalam kondisi seperti sekarang. Kita tahu Palopo merupakan daerah terakhir yang menggelar pilkada karena adanya sengketa di Mahkamah Konstitusi,” terang Nurmal.
Menurutnya, hasil hitung cepat yang beredar, baik dari internal tim maupun lembaga survei, kemungkinan besar tidak akan berbeda jauh dari hasil resmi yang akan diumumkan KPU, mengingat sumber data berasal dari TPS secara langsung.
“Dengan jumlah TPS yang hanya 260 dan kondisi geografis yang tidak sulit, perhitungan suara di Palopo relatif cepat dan akurat,” katanya.
Nurmal juga menilai bahwa hanya pasangan FKJ-Nur yang memiliki kekuatan elektoral untuk menyaingi Naili-Ome. Oleh karena itu, pengakuan kekalahan dari FKJ sangat strategis dalam meredam ketegangan politik.
“Ketika Farid menyatakan mengakui kemenangan Naili-Ome, saya kira itu bisa meredam potensi konflik di bawah dan itu sangat membantu bagi kelangsungan demokrasi di Palopo,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar pasangan pemenang segera membangun rekonsiliasi politik. “Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh KPU, saya pikir Naili-Ome bisa berinisiatif melakukan roadshow ke kandidat lainnya seperti Farid, Rahmad Masri Bandaso, dan Putri Dakka. Ini penting untuk memperkuat perdamaian dan menurunkan tensi politik,” tutupnya.
Masih Mengawasi
Anggota Bawaslu Sulsel Saiful Jihad, menegaskan pentingnya proses penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Palopo berjalan secara transparan, jujur, dan akuntabel demi menjaga kepercayaan publik terhadap hasil akhir.
Sejauh ini Bawaslu masih terus menjalankan tanggung jawab pengawasan hingga seluruh proses pilkada tuntas. Jika ditemukan dugaan pelanggaran, baik secara administratif, pidana, maupun etik, maka Bawaslu akan menangani sesuai prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku.
“Bawaslu tetap memastikan semua proses terawasi. Jika ada dugaan pelanggaran, apakah administratif, pidana, maupun etik, maka itu harus ditangani secara profesional dan sesuai prosedur,” tegasnya.
Menurutnya, kualitas PSU tidak hanya diukur dari siapa yang menang, tetapi dari sejauh mana prosesnya dijalankan secara kredibel sehingga hasilnya dapat diterima dan dipercaya oleh publik.
“Pemilu yang dipercaya hanya akan lahir dari proses yang juga dipercaya. Legitimasi pasangan calon tidak cukup hanya ditentukan dari jumlah suara, tetapi juga dari persepsi publik terhadap integritas prosesnya,” katanya. (sae/zuk)
Dua Kali
Pemilihan
Hasil PSU 2025
- Putri Dakka–Haidir Basir
Suara: 269 (0,28 persen) - Farid Kasim Judas–Nurhaenih
Suara: 35.058 (37,41 persen) - Rahmat Masri Bandaso–Andi Tenri Karta
Suara: 11.021 (11,76 persen) - Naili–Akhmad Syarifuddin
Suara: 47.349 (50,53 persen)
Total Suara: 93.697
DPT: 125.572
Cat:
-Tak ada lagi persaingan ketat paslon 1 dan 2
-Selisih suara Naili-Ome dan FKJ-Nur makin jauh
-Selisih suara 12.291 (13,12 persen)
====================
Hasil Pilkada 2024
- Putri Dakka-Haidir Basir
Suara: 7.729 (8,18 persen) - Farid Kasim-Nurhaenih
Suara: 33.338 (35,28 persen) - Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta
Suara: 19.484 (20,62 persen) - Trisal Tahir-Akhmad Syarifuddin
Suara: 33.933 (35,91 persen)
Total Suara: 94.484
DPT: 125.572
Cat:
-Paslon 1 dan 4 bersaing ketat pada 2024
-Trisal-Akhmad selisih tipis dengan FKJ-Nur
-Selisih suara 595 (0,63 persen)
Partai Pengusung
- Putri Dakka-Haidir Basir
-Partai: PDIP, PAN, dan PPP - Farid Kasim Judas-Nurhaenih (FKJ-Nur)
-Partai: Nasdem, Hanura, Gelora, PSI, dan Perindo - Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta
-Partai: Golkar dan PKS - Naili-Akhmad Syarifuddin
Partau: Gerindra, Demokrat, dan PKB
Masuk MK
-Saat ini, PSU Pilkada Palopo belum usai
-Belum ada paslon terpilih
-Paslon 3 menggugat ke MK
-Pemenang baru bisa ditetapkan usai putusan MK nanti