“Saya heran, kenapa area parkir rumah sakit kontrak di atas kontrak, dan pihak manajemen rumah sakit sangat santai dan seakan ikut di permainan ini,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Lembaga Anti Korupsi dan Kekerasan Hak Asasi Manusia (Lankoras-Ham) Sulsel, Adi Nusaid Rasyid menyebut, seharusnya keluarga pasien yang beraktivitas keluar masuk rumah sakit tidak boleh diperlakukan seperti itu.
Menurutnya, perusahaan parkir dianggap hanya mementinkan keuntungan semata tanpa memperhatikan betapa susahnya keluarga pasien.
“Perusahaan jasa parkir di RSUD Takalar ini harus segera dievaluasi oleh Pemda Takalar, kalau dibiarkan begitu saja maka kasihan keluarga pasien dan pengunjung lain,” ujar Adi Nusaid.
Adi Nusaid pun mendesak Pemda Takalar agar melakukan evaluasi terhadap perusahaan penyedia jasa parkir tersebut. Pasalnya selain pembayaran parkir mahal, juga terkesan arogan yang hanya mementingkan keuntungan saja.
“Ini bisa mencederai Pemerintahan Bupati Takalar dan Wakil Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye-Hengky Yasin dan daerah ini sendiri. Bila kejadian ini terus berlanjut, kasihan masyarakat Takalar dan sekitarnya,” tutupnya. (mgs)