English English Indonesian Indonesian
oleh

Los Angeles Rusuh: Jam Malam Diberlakukan, 197 Orang Ditangkap, 23 Toko Dijarah

FAJAR, LOS ANGELES – Kota terbesar kedua di Amerika Serikat kembali menjadi pusat gejolak sosial. Otoritas Los Angeles resmi memberlakukan jam malam mulai Selasa malam, 10 Juni 2025 waktu setempat, menyusul aksi protes yang kian meluas menolak kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

Ketegangan meningkat cepat sejak akhir pekan lalu. Dalam konferensi pers, Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menyatakan bahwa situasi telah mencapai “titik kritis” setelah 23 toko dijarah dan sejumlah fasilitas publik dirusak. “Jam malam ini diberlakukan mulai pukul 20.00 hingga 06.00 di area pusat kota, dengan radius satu mil. Kami sedang mempertimbangkan untuk memperluas cakupan dan durasi,” tegas Bass, dikutip dari Associated Press.

Tak lama setelah jam malam diberlakukan, Kepolisian Los Angeles (LAPD) melakukan penangkapan besar-besaran. Sebanyak 197 orang diamankan, sebagian besar karena menolak membubarkan diri. Beberapa lainnya dituduh terlibat dalam penjarahan, vandalisme, hingga percobaan pembunuhan.

Kepala LAPD Jim McDonnell mengatakan, “Ini bukan hanya soal demonstrasi. Kami harus melindungi warga dan properti setelah tiga malam penuh kekacauan.” Ia menambahkan, tujuh aparat terluka dalam bentrokan, sementara dua demonstran dilarikan ke rumah sakit.

Polisi menggunakan pasukan berkuda dan proyektil non-mematikan untuk membubarkan massa. Sejumlah laporan menyebut penggunaan kekuatan itu memicu kepanikan, terutama setelah layanan bus dan kereta Metro dihentikan secara mendadak, menyebabkan banyak warga terjebak di pusat kota tanpa akses pulang.

News Feed