“Porsinya secara kuantitatif tidak boleh lewat 1–2 porsi. Itu pun tergantung dari jenis daging dan cara pengolahannya,” tambahnya.
Menurut dia, kesadaran membatasi konsumsi daging bukanlah bentuk penghindaran terhadap kenikmatan, melainkan investasi untuk kesehatan jangka panjang. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam euforia sesaat yang justru merugikan tubuh di kemudian hari.
“Jangan sampai kenikmatan sesaat membawa dampak panjang pada tubuh,” imbuhnya. (wis)