FAJAR, MADINAH — Hampir semua jemaah haji Kloter UPG I membongkar barang bawaan yang akan dimasukkan ke dalam kabin saat tiba di Bandara Pangeran Muhammad Bin Abdulaziz, Madinah, Rabu dini hari (11/6/2025).
Dari mereka, hampir semua membawa koper kabin, dan tambahan tas, belum termasuk kardus dan kantong yang berisi barang oleole untuk dibawa pulang ke Makassar.
Untuk mensiasati agar barang bawaqn mereka bisa masuk di tas ransel atau koper kabin, tidak sedikit dari jemaah laki-laki kembali mengeluarkan pakaian ihram untuk digunakan naik di pesawat.
“Daripada saya harus buang pakaian ihram ini, mending saya pakai kembali naik di pesawat, nanti di atas pesawat saya lepas atau dijadikan selimut biar tidak dingin,” ujar Baharuddin, jemaah haji UPG I usai membongkar barang bawaan yang melebihi kapasitas yang diperbolehkan pihak Garuda.
Bagi Baharuddin membawa pulang pakaian ihram itu wajib. Selain sebagai tanda mata bahwa dia pernah berhaji tahun 2025, ia juga menganggap bahwa ihram itu pakaian suci yang pantang untuk ditinggal.
“Mending barang lain yang saya tinggalkan daripada pakaian ihram. Ini tidak gampang untuk mendapatkannya, harus menunggu 13 tahun untuk bisa digunakan di Tanah Haram,” papar Baharuddin yang berhaji bersama istri.
Selain pakaian ihram, ibu-ibu juga tak mau ketinggalan untuk mengeluarkan pakaian kebesaran ala Bugis Makassar. Mereka mengeluarkan dari koper kabin berupa pakaian jubah yang dihiasi dengan pernak-pernik berkilau bagai emas. Juga kudung yang mereka sebut cipo-cipo yang sudah dihias dengan pernak-pernik sutera.