Demonstrasi Meluas, Ketegangan Meningkat
Langkah agresif otoritas federal tidak berlangsung tanpa reaksi. Di Los Angeles, gelombang protes meledak sejak akhir pekan. Ribuan warga turun ke jalan, menentang kebijakan yang mereka nilai tidak manusiawi. Beberapa titik bentrokan terjadi, termasuk aksi pembakaran mobil layanan transportasi otonom Waymo, yang menjadi simbol protes terhadap dominasi teknologi dan kekuasaan korporasi dalam pengaturan kebijakan publik.
Pemerintah AS menanggapi situasi ini dengan pengerahan ribuan tentara federal, yang memantik kekhawatiran soal potensi pelanggaran HAM dan represi terhadap warga sipil.
Diplomasi Krisis dan Imbauan Kewaspadaan
Menanggapi kondisi yang memburuk, KJRI Los Angeles segera bergerak. Selain mendampingi kedua WNI yang ditahan, pihak perwakilan RI aktif menjalin komunikasi dengan komunitas diaspora Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami telah menyampaikan imbauan agar WNI menghindari titik-titik demonstrasi, mengikuti perkembangan situasi lewat media lokal, dan selalu patuh pada arahan otoritas setempat,” jelas Judha.
Imbauan ini penting, mengingat LA merupakan rumah bagi ribuan WNI — dari pelajar, pekerja sektor informal, hingga profesional industri kreatif. Banyak dari mereka beraktivitas di kawasan yang kini menjadi zona rawan.
Selain imbauan bagi yang berada di AS, Kemlu RI juga mengingatkan WNI yang hendak bepergian ke Amerika untuk memastikan:
- Visa yang digunakan valid dan sesuai peruntukannya
- Siap menghadapi pemeriksaan ketat di bandara
Mengetahui hak-hak dasar dalam sistem hukum AS: hak untuk diam, hak atas pengacara, dan hak menghubungi perwakilan diplomatik.